Telepon021 - 64711583
e-Suratbrpl [at] kkp.go.id

KKP Perkuat Kerja Sama Perikanan Budi Daya di Kawasan ASEAN dan Kepulauan Pasifik


JAKARTA (22/5) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mengajak negara-negara sahabat di wilayah ASEAN dan Asia Pasifik untuk memperkuat kerja sama dalam sektor budi daya kelautan dan perikanan. Ajakan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal KKP, Komjen Pol Prof. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, dalam pembukaan Workshop ASEAN-Australia Indo-Pacific on the Use of Technology for Sustainable Aquaculture.

Rudy menegaskan bahwa pembangunan sektor budi daya kelautan memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang bersumber dari protein ikan. “Pembangunan sektor budi daya memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang bersumber dari protein ikan,” jelas Rudy.

Menurut Rudy, kawasan ASEAN dan Pasifik memiliki peran strategis dalam pemenuhan kebutuhan pangan dari sumber daya hayati laut. Namun, aktivitas perikanan tangkap yang terus berlangsung menyebabkan penurunan stok ikan secara global. “Aktivitas manusia dan faktor lingkungan sangat mengancam keberlanjutan sumber daya laut. Oleh karena itu, pembangunan sektor kelautan dan perikanan harus mengutamakan ekologi sebagai panglima untuk kemampuan regenerasi sumber daya di masa depan,” ujar Rudy.

Sebagai solusi, Rudy menekankan pentingnya memanfaatkan perikanan budi daya sebagai sumber protein melalui teknologi yang ramah lingkungan. “KKP memiliki lima program Ekonomi Biru, salah satunya adalah Pengembangan Budi Daya Laut, Pesisir, dan Darat yang Berkelanjutan. Kami mengajak negara sahabat di kawasan untuk bersama menjadi bagian dari rantai pasok global ketahanan pangan yang bersumber dari perikanan,” terang Rudy.

Forum pertemuan ASEAN dan Asia Pasifik ini merupakan wujud peran aktif Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam kerja sama yang inklusif dan konkret di Indo-Pasifik. “Saya berharap kerja sama antara ASEAN dan Australia dapat terus berkembang, khususnya di bidang perikanan budi daya, termasuk dengan melibatkan negara-negara sahabat di lima wilayah Pasifik dan Samudera Hindia,” tambah Rudy.

Kegiatan ini diselenggarakan bersama oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Kementerian Luar Negeri RI, Pemerintah Australia, dan Sekretariat ASEAN. Pertemuan ini dihadiri oleh 28 peserta perwakilan dari seluruh negara ASEAN dan 18 peserta dari negara-negara Pasifik seperti Fiji, Kiribati, Palau, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Tonga, dan Tuvalu.


Untuk memberikan referensi aplikasi teknologi budi daya yang telah diperoleh selama workshop, KKP juga akan mengajak seluruh peserta untuk melihat secara langsung teknologi budi daya dan fasilitas produksi induk unggul udang di Balai Produksi Induk Unggul dan Kekerangan (BPIUUK) di Karangasem, Bali.



 

Post a Comment

Tab #3 Letakkan Judul Kontent disini !

Isikan Kontent Anda disini !